Jumat, 11 Juni 2010

Mobile, Wireless, and Pervasive Computing

Mobile Computing dan Commerce: pengertian, manfaat dan pengendalian
• Mobile computing. Model komputasi yang didesain untuk pekerja yang bepergian diluar batas organisasi atau rumahnya.
• Mobile Devices. Komputer Portable seperti PDA dan perangkat genggam lainnya.
• Wireless Mobile Computing. Kombinasi dari mobile devices yang digunakan dalam suatu lingkungan wireless (nirkabel/tanpa kabel).

Mobile commerce ( m-commerce)
• Suatu e-commerce yang berjalan dalam lingkungan wireless, khususnya melalui Internet.
• Personal Digital Assistant (PDA): Suatu komputerr genggam nirkabel.
• Short Messaging Service (SMS): Teknologi yang mengijinkan untuk mengirimkan teks pendek yang terdapat pada telepon selular.
• Global Positioning System (GPS): Sistem lacak yang berbasis satelit yang memungkinkan untuk memastikan posisi alat GPS.
• Bluetooth: Teknologi Chip yang memungkinkan hubungan sementara dalam jarak pendek ( data dan suara) antara alat-alat tanpa kabel (wireless/nirkabel).
• Wireless Application Protocol ( WAP): Seperangkat protokol komunikasi yang dirancang untuk memungkinkan alat wireles yang bermacam-macam dapat tersambung dengan server yang terpasang pada jaringan mobile (bergerak), sehingga pemakai dapat mengakses internet.
• Smartphone: Telepon selular yang terdapat akses internetnya sehingga dapat mendukung aplikasi mobile (bergerak).

Ciri-ciri dari M-computing dan M-commerce
• Mobility berarti Portability: pemakai dapat membawa perangkat mobile bersamanya.
• Jangkauan Luas: masyarakat dapat dijangkau kapanpun.
• Ubiquity: Berisi hal-hal yang dibutuhkan untuk informasi dan komunikasi secara real- time, lokasi pemakai yang independent.
• Convenience dan instant connectivity: mudah dan cepat mengakses web, intranets, dan alat mobile lainnya tanpa menyalakan PC atau melakukan panggilan via modem.
• Customization: Informasi dapat dikostumasi dan dikirim kepada konsumen individual sebagai suatu SMS.
• Localization: mengetahui lokasi pemakai secara fisik pada setiap saat yang istimewa hal ini penting untuk produk dan layanan yang relefan.
Pengendali dari M-computing dan M-commerce
• Ketersediaan secara meluas dari alat mobile.
• Tidak membutuhkan PC.
• “Budaya telepon Selular”.
• Vendor Marketing (Menjual Pemasaran).
• Harga dapat ditekan dan kualitas meningkat. Fungsional.
• Peningkatan Bandwidth.

Wireless Local Area Networks, WI-FI, dan Voice Portals
• Wireless LAN(WLAN): A local area network (LAN) tanpa menggunakan kabel; digunakan untuk transmit
(mengirim) dan receive (menerima) data melalui airwaves (Gelombang Elektromagnetik – Gelombang Udara). • Wireless Access Point: Suatu antenna yang menghubungkan perangkat mobile ( Laptop or PDA) dengan local
area network yang berkabel.
• Hotspot: Suatu garis keliling geografis dalam jangkauan wireless access point yang menyediakan layanan
kepada sejumlah pemakai.
• 802.11b: Standar teknis yang dibangun oleh IEEE, yang saat ini dipakai pada WLANs; WLANs yang
menggunakan standar ini memiliki kecepatan komunikasi sebesar 11 mbps.
• (Wi-Fi): wireless fidelity. Nama lain dari standar 802.11b yang dipakai pada WLANs.

Mobile Personal Service Applications
• Hotel Services Go Wireless
• Wireless Telemedicine
• Mobile Portals

Mobile Application in Financial Service
• Mobile Banking
• Wireless Electronic Payment Systems
• Micropayments
• Mobile (Wireless) Wallets (dompet)
• Wireless Bill Payment (Setoran tagihan)

M-shopping, Advertising, and Customer Service
• Berbelanja menggunakan Wireless Devices
• Location-Based Advertising
• Mobile Support of Consumers

Aplikasi Mobile Intrabisinis
• Mendukung pekerja yang mobile dengan alat yang dapat dipakai seperti: Screen, Camera, Touch-panel display,Keyboard, dan Speech Translator
• Job Dispatch (mengirim tugas)
Mobile Enterprise dan Supply Chain Applications
• Mendukung pelanggan dan mitra bisnis.
• Supply chain applications
Location-Based Commerce
• Location based commerce (l. commerce): transaksi M-commerce yang ditargetkan pada individu pada lokasi dan waktu tertentu.


GPS and GIS
• Global Positioning Systems (GPS). Sistem tanpa kabel yang menggunakan satelit untuk menentukan posisinya diatas permukaan bumi.
• Geographical Information System (GIS). Sistem yang tergabung dengan data GPS dalam tampilan peta digital.
• Telemetry Applications, ilmu yang mengukur fisik dari jarak jauhnya satu tempat ke tempat lain.

Kendala L-commerce
• Keakuratan
• Biaya dan keuntungan
• bandwidth jaringan GSM
• Privasi

Pervasive Computing
Pervasive computing adalah lingkungan yang menggunakan basis IT yang sudah menyatu, dan dipakai sehari-sehari
sehingga kebanyakan orang tidak menyadarinya.
Aplikasi dari Pervasive Computing
_ Smart homes
_ Smart applications
_ Smart cars
_ Smart “Things”
_ Large Scale Pervasive Systems

Kendala dan hambatan mobile computing
• The usability dan kendala teknis lainnya
• Masalah kode etik dan legalitas
• Kegagalan dalam mobile computing dan M-Commerce
• Teknis dan batasan lain dari mobile computing

http://masbudiyono.files.wordpress.com/2009/03/06-teknologi-bergerak-nirkabel-dan-kemajuan-komputasi.pdf

Decision Support Systems

DSS adalah sistem computer di level manajemen dalam suatu organisasi yang mengkombinasikan analisa dan data yang mendalam dengan menggunakan model (grafik).

DSS untuk mendukung semistruktur dan tidak terstruktur dalam pengambilan keputusan.
Saat ini informasi dapat dikumpulkan sebanyak mungkin melalui berbagai media yang dimiliki, namun belum tentu dapat dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat secara efisien dan efektif.

Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan cermat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global di waktu mendatang, memiliki banyak informasi saja tidak cukup, bila tidak mampu meramunya dengan cepat menjadi alternatif-alternatif terbaik untuk pengambilan keputusan.

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus dari keseluruhan organisasi. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logika yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan hubungan yang terjadi antara faktor-faktor yang terlibat.

APA ITU DSS ?

Pada dasarnya DSS merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem informasi manajemen terkomputerisasi (Computerized management Information System) yang dirancang sedemiian rupa seingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Interaktif dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pengambila keputusan, seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis, serta pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel.

DSS memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan, output ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan, memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem, membutuhkan struktur data yang komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkat manajemen.

KOMPONEN DSS

Suatu DSS memiliki 3 basic komponen utama yang menentukan kapablitas teknis, yaitu :

1.USER INTERFACE MANAGEMENT (PERANGKAT LUNAK PENYELENGGARADIALOG)
Software yang sudah sangat terkenal adalah buseness Intelligent. Software yang memungkinkan user menggunakan database dan membuat model untuk mengolah databasenya ataupun formula yang sesuai dengan keinginan user.

2.MODEL MANAGEMENT (MANAJEMEN BASIS MODEL DSS)
Model dasar adalah koleksi model matematika dan analisa yang memudahkan untuk akses kepada pemakai DSS. Suatu model adalah abstrak representasi yang menggambarkan komponen atau hubungan dari phenomena. Suatu model dapa menjadi phisic seperti model pesawat, suatu model matematika (seperti suatu persamaan) atau suatu model verbal (seperti penjabaran prosedure untuk menulis suatu pesanan).

3.DATA MANAGEMENT DSS DSS database adalah koleksi dari database saat ini dan data historis dari beberapa aplikasi di dalam organisasi atau kelompok untuk mudah diakses dengan aplikasi yang sesuai. .


Sarana pembentukan keputusan (DSS)

Sarana sistem permintaan secara multi dimensi dan time series :

•Sarana presentasi informasi yang memiliki fungsi untuk : Menyajikan data rutin dan merinci suatu informasi (Drill_Down), Pemantauan kecenderungan (Trend), Laporan pengecualian (exception Report), Multimedia analisa.

•Sarana pembentukan keputusan (DSS), yang dapat membantu eksekutif dalam menjelaskan penyimpangan yang terjadi, membentuk suatu model, melihat hal yang bersifat subyektif.

•Sarana sistem permintaan secara multi dimensi dan time series, sehingga mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusan karena informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu.


http://www.slideshare.net/profos/2-1829755

Teknologi Informasi - Keunggulan Kompetitif

Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen utama. Elemen-elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan.

Kedelapan elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemasok: menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa

2. Pelanggan: pembeli dari barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

3. Serikat Pekerja: organisasi dari para pekerja perusahaan

4. Masyarakat Keuangan: Lembaga-lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan

5. Pemegang Saham: pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan

6. Pesaing: organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar

7. Pemerintah: mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya

8. Masyarakat Global: wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya

Elemen-elemen tersebut di atas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungan.

Perusahaan menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada awalnya dimulai dengan membuat hubungan komputer dengan pelanggan. EDI (Electronic Data Interchange) memberikan dasar teknologi bagi perusahaan-perusahaan untuk berkumpul membentuk sistem antar organisasi - IOS (Inter Organizational System). EDI dapat menangani transmisi elektronik kepada dan dari para pelanggan , pemasok, pemerintah, dan masyarakat keuangan. Arus informasi dengan elemen lainnya lebih sukar dilakukan secara elektronik, dan menggunakan hubungnan non-komputer. Arus informasi antara semua lingkungan sangat penting terhadap keunggulan kompetitif.

Sumber daya informasi terdiri dari:

•Perangkat keras komputer
•Perangkat lunak komputer
•Spesialis informasi
•Fasilitas
•Database
•Informasi

Sumber daya informasi tersebut dikelola oleh CIO (Chief Information Officer), sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahliannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi maupun area operasi perusahaan lainnya.

Isi rencana strategis sumber daya informasi :

1.Tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh tiap-tiap subsistem CBIS (Computer Based information System) selama periode perncanaan.

2.Sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut


End User Computing

Pemakai akhir dapat digolongkan menjadi empat tingkatan berdasarkan pengetahuannya:
•menu-level end-users
•command-level end-users
•end-users programmers
•functional support personnel

Manfaat end-user computing:
•pemindahan beban kerja
•mengurangi kesenjangan komunikasi


Resiko end user computing:
•sistem yang tidak tepat sasaran
•sistem yang tidak baik rancangan dan dokumentasinya
•penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
•hilangnya integritas data
•hilangnya keamanan

Manajemen sumber daya informasi (MSDI)

Manajemen sumber daya informasi melibatkan semua manajer yang ada dalam perusahaan.

MSDI dapat berkembang dengan kondisi:

1.Perusahaan berusaha memanfaatkan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif
2.Para eksekutif menyadari jasa informasi sebagai suatu area fungsional utama
3.CIO diterima dalam lingkungan elit eksekutif
4.Dalam perencanaan strategis, eksekutif memperhatikan sumber daya informasi
5.Adanya suatu rencana strategis sumber daya informasi yang formal
6.Diperhatikannya masalah end-user computing


http://www.angelfire.com/id/akademika/rkuliah1.html

Minggu, 18 April 2010

Perkembangan Kamera Digital

Sejarah Dan Perkembangan Kamera Digital...


Sejarah Dan Perkembangan Kamera Digital

Kamera digital adalah teknologi yang terkait langsung dan berkembang dari teknologi yang sama seperti ketika berfungsi untuk merekam gambar pada televisi. Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar dari kamera televisi, kemudian mengkonversi informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan menyimpan informasi tersebut ke dalam tape magnetis.

Bing Crosby Laboratorium (tim peneliti yang didanai oleh seorang insinyur bernama Vrosby dan dipimpin oleh John Mullin) membuat versi awal dari VTR. Pada tahun 1956, teknologi VTR telah disempurnakan (VR1000 yang dibuat oleh Charles P. Ginsburg dan Ampex Corporation) dan umum dipakai oleh industri televisi. Antara televisi/kamera video dan kamera digital yang menggunakan CCD (Charged Couple Device)untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Pada saat itu pula era kamera digital telah dimulai dengan sangat pesat.

Pada tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka yang disebut Mavica. Gambar yang direkam ke mini disc dan kemudian dimasukkan ke dalam video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat dikatakan kamera digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara spontan.

Sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak memiliki beberapa penemuan tentang solid-state/kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga. Pada tahun 1886, ilmuwan Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel, dimana sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5x7 inci foto digital cetak berkualitas baik pada saat itu. Pada tahun 1987, Kodak merilis tujuh produk untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak sesuatu seperti gambar suatu objek.

Pada tahun 1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral komputer. Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk photo journalist. Kamera tersebut adalah Nikon F-# yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.

Kamera digital yang pertama untuk tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan komputer rumah melalui USB (Unit serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle (17 Februari 1994), kamera Kodak DC40 (28 maret 1995), Casio QV-11 (dengan monitor LCD, akhir 1995), dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera (1996). Namun, kodak memasuki era tersebut dengan agresif kampanye pemasaran untuk memajukan DC40 dan membantu memperkenalkan gagasan digital fotografi kepada masyarakat.

Kinko's dan Microsoft bekerja sama dengan Kodak Digital untuk membuat gambar digital yang menggunakan software di berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD foto, gambar digital, dan kemudian dapat menambahkan ke dokumen komputer mereka. IBM bekerja sama dengan Kodak membaut internet berbasis jaringan pertukaran gambar.

Hewlett-Packard (HP) adalah perusahaan pertama dalam hal membuat warna di produk mereka yaitu Inkjet Printer, sehingga melengkapi sistem pewarnaan untuk gambar yang dicetak dari kamera digital. Maka dimulailah perubahan kamera digital dengan bentuk yang baru. Kamera digital seperti kamera konvesional, tersedia model Point-And-Shot dan lensa refleks tunggal digital atau Digital Single Lens Reflector (DSLR).

Point-and-Shoot Camera adalah kamera kecil, murah, dan mudah digunakan, karena kamera tersebut hanya berisi lensa dan built-in flash. Untuk mendapatkan bingkai gambar, kamera tersebut memiliki Liquid Crystal Display (LCD) berbasi viewfinder. Keuntungan dan kerugian dari model Poit-And-Shoot adalah bahwa kamera tersebut dirancang agar memudahkan dalam penggunaan. Walaupun model ini masih memiliki keterbatasan yaitu penggunaan kontrol atas kamera. Beberapa kamera ada yang mengatru fokus dan eksposur secara otomatis.

DSLR Camera adalah kamera dengan model kebalikan dari Point-And_shoot Camera. Kamera DSLR memiliki optical viewfinders, removable lens, external flash, dan kemampuan untuk fikus serta kemampuan untuk menyesuaikan eksposur secara manual bila diperlukan. Ini merupakan pengganti langsung dari kamera yang menggunakan negative film berbasis model lensa refleks tunggal atau Single Lens Reflex (SLR) yang digunakan kebanyakan orang pada zaman dahulu. Untuk alasan ini, kamera DSLR cenderung lebih rumit dan mahal dibandingkan kamera model Point-And-Shoot. Generasi awal model DSLR cenderung lebih mahal dan lebih besar dari kamera yang menggunakan negative film. Pada saat ini hal ini tidak lagi terjadi, karena kamera DSLR menjadi lebih murah, ringan, dan lebih kompak sesuai dengan perkembangan zaman, bahkan generasi terbaru dapat menampilkan kualitas gambar high definition.

Source : http://www.belajar-sendiri.com/2009/10/sejarah-dan-perkembangan-kamera-digital.html